Jumat, 29 Januari 2010

Bagawan Gita

svadharmam api cāveksya
na vikampitum arhasi,
dharmyād dhi yuddhāc chreyo’nyat
kşatriyasya na vidyate

Berjuang menegakkan kebenaran dengan menyadari akan kewajiban masing-masing, engkau tak boleh gentar. Bagi mereka yang berjiwa ksatriya tak ada kebahagiaan yang lebih besar dari pada berjuang menegakkan kebenaran

Bhagavad-Gita II.32

yadŗcchayā co’papannam
svarga-dvāram apāvŗtam,
sukhinah kşatriyāh pārtha
labhante yuddham īdŗśam.

Berbahagialah pahlawan sejati yang mendapat kesempatan untuk berjuang dalam menegakkan kebenaran, karena pintu kebahagiaan telah terbuka lebar bagi mereka.

Bhagavad-Gita II.34

akirtim cāpi bhūtāni
kathayişyanti te ‘vyayām,
sambhāvitasya cākīrtih
maraņād atiricyate.

Semua orang akan selalu membicarakan nama burukmu (jika meninggalkan kewajiban), dan bagi seorang terhormat (berjiwa ksatriya) yang telah kehilangan kehormatan, lebih buruk daripada kematian.

Bhagavad-Gita II.35

bhayād raņād uparatam
mamsyante tvām mahā-rathāh,
yeşām ca tvam bahu-mato
bhūtvā yāsyasi lāghavam.

Para pahlawan besar (berjiwa besar) akan menganggapmu pengecut karena lari dari perjuangan (dharma), dan mereka yang pernah mengagumimu dengan penuh kehormatan akan merendahkanmu.

Bhagavad-Gita II.3

atha cet tvam imam dharmyam
sangrāmam na karişyasi,
tatah svadharmam kīrtim ca
hitvā pāpam avāpsyasi.

Akhirnya bila engkau tidak berjuang, sebagaimana kewajibanmu, dengan meninggalkan kewajiban dan kehormatanmu, maka penderitaanlah yang akan kau peroleh.




Bhagavad-Gita II.15

yam hi na vyathayanty ete
puruşam puruşarşabha,
sama-duhkha-sukham dhīram
so ‘mŗtatvāya kalpate.

Sesungguhnya orang yang teguh pikirannya, yang merasakan sama, tetap tenang dalam kesusahan dan kesenangan, orang seperti inilah yang patut memperoleh kehidupan abadi (kebahagiaan sempurna).

Kehidupan abadi berbeda dengan mengatasi kematian yang diberikan pada setiap penjelamaan. Itu merupakan pelampauan terhadap kelahiran dan kematian. Selama kita masih menjadi sasaran kesedihan dan penderitaan, terganggu oleh kejadian-kejadian material, yang seharusnya diatasi, menunjukkan bahwa kita masih akan menjadi korban dari avidya atau kebodohan.


Bhagavad-Gita II.28


avyaktādīni bhūtāni
vyakta-madhyāni bharata,
avyakta-nidhanāny eva
tatra kā paridevanā.

Semua makhluk ciptaan itu pada mulanya tidak kelihatan, terlahir pada saat pertengahan, dan pada akhirnya lenyap dari wujudnya. Mengapa harus menyesali (bersedih) karenanya.





Bhagavad-Gita II.29

āścarya-vat paśyati kaścid enam
āścarya-vad vadati tathaiva cānyah,
āścarya-vac caiman anyah śŗņoti
śrutvāpy enam veda na caiva kaścit.

Seseorang melihat kebesaran-Nya, yang lain mengatakan tentang keagungan-Nya, yang lain mendengar tentang kemuliaan-Nya, namun setelah mendengar-Nya, tak seorang pun memahami-Nya.

Walaupun kebenaran tentang Sang Diri merupakan hak bebas dari umat manusia, itu hanya dapat dicapai oleh beberapa orang saja, yang berkehendak untuk memberikan nilai pada pendisiplinan diri, kemantapan dan ketidakterikatan. Walaupun kebenaran itu terbuka bagi semua orang, banyak dari mereka tak merasa perlu untuk mencarinya. Bagi mereka yang merasa perlu, banyak dari mereka merasa takut dengan kesulitan-kesulitan yang akan dijumpainya. Hanya sedikit jiwa yang berhasil dalam menghadapi mara bahaya semacam itu dan mencapai tujuannya.

Bhagavad-Gita II.30

dehi nityam avadhyo ‘yam
dehe sarvasya bhārata,
tasmāt sarvāni bhūtāni
na tvam śocitum arhasi.

Yang menghuni badan setiap makhluk, semuanya tak akan dapat dibunuh, karena itu janganlah bersedih atas kematian makhluk apapun.

Sejarah UKMHD-Malang

Om Swastyastu,

Dari tahun ke tahun mahasiswa hindu yang kuliah di malang menalami peingkatan seiring dengan berjalannya waktu, mahasiswa yang kuliah di malang umumnya mempunyai keistimewaan diataranya adalah mempunyai keinginan untuk berkumpul dan melaksanakan kegiatan dengan para mahasiswa yang umumnya berasal dari bali dan dari daerah lain. pada awalnya mahasiswa yang kuliah di vedc berperan serta dalam melaksanakan kegiatan bersama dengan mahaiswa yang berasal dari kampus – kampus lain yang berada dikabupaten malang. karena di universitas lain telah membentuk suatu perkumpulan atau unit kekeluargaan untuk mahasiswa hindu yang kuliah di universitas tersebut dan mahasiswa hindu yang kuliah di VEDC ikut serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan diuniversitas – universitas yang ada dimalang, disetiap hati dari mahasiswa hindu yang kuliah di vedc malang mempunyai keinginan untuk membentuk suatu perkumpulan atau unit kerohanian yang berbasis di kampus VEDC malang. Namun mahasiswa hindu yang melaksanakan kuliah VEDC ,tidak mengalami peningkatan secara segnifikan dan tiap tahunnya rata – rata mahasiswa yang kuliah dapat dihitung dengan jari. maka dari itu keinginan yang mulia itu akhirnya belum bisa terkabul. Sampai akhirnya mahasiswa yang kuliah di VEDC mengalami peningkatan pada tahun 2005 atau angkatan lima yang mencapai 15 orang. Namun ini terpisah lagi dikarenakan kerjasama antara VEDC dengan ITS, dam sebagian dari angkatan ini melaksanakan kuliah di ITS surabaya. Sambil menuntut ilmu mahasiswa yang kuliah disana juga belajar berorganisasi diantaranya TPKH-ITS, Swastika Taruna, KMHDI PC Surabaya. Pada awal tahun 2008 mahasiswa yang melaksanakan kuliah di surabaya telah kembali namun hanya 4 orang dari 7 orang yang dikirim ke surabaya.,karena seringnya bertemu dan berkumpul maka mahasiswa yang kuliah di VEDC malang ingin kembali membangkitkan keinginan pendahulu yang kuliah diVEDC untuk membentuk suatu perkumpulan atau unit kegiatan kerohanian hindu yang ada di VEDC malang. Dari pembicaraan pada pertemuan – pertemuan maka disepakati membuat suatu perkumpulan, namun karena kuliah mahasiswa yang begitu padat, mahasiswa yang ada di VEDC malang tidak bisa semua ikut terjun dalam tim perumusan unit kegiatan kerohanian. Maka mudiasa bersama berapa teman yang lain mengumpulkan informasi – informasi pendirian UKM ke BEM, Pak Ketut Budiasa dan ke ukm yang lainnya.

Setelah informasi terkumpul maka dari rentang waktu januari sampai februari maka Mudiasa dan P.jaya mahardika membuat surat undangan atas nama mahasiswa hindu. Untuk menajukan permohonan pendirian Unit kerohanian hindu ke BEM ( pada saat itu Umi sebagai Ketua BEM ) setelah itu surat undangan juga dibuat untuk mahasiswa hindu yang kuliah di VEDC disetiap angkatan untuk melaksanakan pertemuan pada bulan januari. dalam acara tersebut mudiasa memaparkan keadaan dan informasi pendirian ukm ke pada teman – teman mahasiswa hindu yang hadir pada malam itu.

Pada pertemuan kedua, tanggal 2 februari 2008 menagendakan isi dari proposal pendirin ukm yang akan dibentuk. Diantaranya:

  1. Doa dan Pembukaan
  2. Tujuan pembentukan ukm
  3. Pembentukan Nama
  4. Pembentukan Lambang
  5. Pembentukan Pengurus
  6. Pembentukan Struktur Organisasi
  7. Peran dan Fungsi Masing – masing pengurus
  8. Perlu tidak ada kordinator tiap angkatan
  9. Visi dan Misi
  10. Penetapan Proker ( Program kerja )
  11. Penetapan Acara Ngelawar Bersama. ( tanggal, hari, tempat ) Penutup.

Sebelum pertemuan ini berlansung mudiasa melobbi Pak ketut Budiasa dan Pak ketut Sumita sebagai pembina ukm yang akan dibentuk nantinya. Walaupun beliau awalnya masih ragu namun beliau akhinya siap untuk membina ukm yang akan terbentuk nantinya. Pada pertemuan kedua ini dihadiri oleh :

  1. I Made Gde Jaya Kusuma.
  2. I Putu Oka Sukayasa.
  3. I Gede Indra Atmaja.
  4. I Made Ariana.
  5. Gede Sudarmawan.
  6. I Putu Jaya Mahardika
  7. I Komang Trio Nanda.
  8. I Made Agug Januarta.
  9. I Nengah Sumayasa.
  10. I Made Mudiasa.
  11. I Kadek dwi Juliantara

Pembahasan masalah agenda acara pembentukan UKM

Tujuan

  1. Sebagai wadah untuk meyalurkan segala apirasi,kreasi dan berpendapat bagi mahasiswa hindu yang berada di Joint Program BA Malang.
  2. Mempererat hubungan antar mahasiswa hindu beserta dosen maupun karyawan yang berada di kampus Joint Program BA Malang
  3. Sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan diri bagi mahasiswa hindu selain kopotensi yang didapat di kampus.
  4. Menumbuhkan rasa persaudaraan sesama umat maupun antar umat beragama
  5. Mengadakan acara/kegiatan secara rutin di kampus.
  6. Sarana untuk meningkatkan keimanan dan kepercayaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa
  7. Memperkenalkan kampus Joint progam BA Malang ke masyarakat luar.

Selain itu pada pertemuan itu juga membahas masalah proposal pendirian ukm.dalam acara pertemuan ini dibicarakan masalah formalisasi dari non formal dari unit kegiatan yang akan dibuat. Selain hal itu walaupun keinginan ini sudah sejak lama ada dalam diri mahasiswa hindu yang dipergunakan untuk mempersatukan mahasiswa, karyawan dan para training yang berada dalam lingkungan VEDC.Awal mula mahasiswa hindu joint program BA Malang kumpul—kumpul untuk membicarakan sebuah organisasi keagamaan yang akan menjadi tempat bagi mahasiswa hindu yang berada di Joint Program BA malang untuk menyampaikan aspirasi, berkumpul dan berkreativitas untuk mendapatkan softskill yang tidak didapatkan didunia pendidikan.

Dari hasi pembicaraan itu maka Pada bulan januari, I Made Mudiasa dan I Putu jaya Mahardika membuat undangan kepada mahasiswa hindu yang berada di kampus Joint program BA Malang untuk melakukan pertemuan pada tanggal 2 februari 2008. untuk membahas masalah keinginan membentuk sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi mahasiswa hindu untuk berkreasi dan berkumpul. pada saat itu dimulai pertemuan pertama pembahasan malasalah unit kerohanian hindu yang ada di VEDC Malang, pertemuan ini dilaksanakan di jalan teluk cendrawasih no 333. dalam pertemuan pertama ini I Made Mudiasa dan I Putu Jaya Mahadika membuat agenda yang akan dibahas dalam pertemuan nanti diantaranya:

  1. Doa dan Pembukaan
  2. Perkenalan anggota dan UKM
  3. Pembentukan Nama
  4. Pembentukan Lambang
  5. Pembentukan Pengurus
  6. Pembentukan Struktur Organisasi
  7. Peran dan Fungsi Masing – masing pengurus
  8. Perlu tidak ada kordinator tiap angkatan
  9. Visi dan Misi
  10. Penetapan Proker ( Program kerja )
  11. Penetapan Acara Ngelawar Bersama. ( tanggal, hari, tempat )
  12. Penutup.

Sebelum pertemuan berlangsug mudiasa melobi I Ketut Budiasa,S.Pd,MM dan Drs.I Ketut Sumita,MT agar mau menjadi pembina unit kerohanian hindu ini. Walaupun pada saat itu beliau masih bingung namun akhirnya beliau setuju untuk menjadi pembina unit kerohanian hindu.

Pada pembicaraaan sebelumnya antara berapa teman—teman sepakat akan membentuk suatu organisasi. Dalam pertemuan tgl 2 Maret 2008. I Made Mudiasa sebagai moderator yang membuka acara pertemuan ini dan menerangkan dan mengagendakan pertemuan itu yang dibantu oleh berapa teman yang hadir pada saat itu menerangkan tujuan dari pendirian perkumpulan ini adalah antara lain:

Setelah itu dipahami maka nama suatu organisasi yang akan dibentuk akan berjalan dijalur forma atau tidak nah keinginan teman – teman banyak yang mengkehendaki jalur formal, maka moderator menjelaskan bahwa suatu organisasi yang berjalan dijalur formal mempunyai berapa syarat diantaranya adalah sesuai yang diagendakan diatas.dalam pembahasan agenda yang masalah nama ukm yang akan dibentuk banyak sekali ide dan usulan dari teman – teman namun dari sekian banyak usulan itu akhirnya dipilihlah UKMHD ( Unit Kerohanian Mahasiswa Hindu Dharma JP BA Malng ). Dalam pembahasan agenda kelima membahas masalah lambang disini kesepakatan teman—teman membentuk tim kecil yang diketuai oleh I Gede Indra Atmaja akan membuat usulan lambang yang disampaikan pada pertemuan berikutnya. Namun usulan temen—temah agar padalambang itu terdapat berapat lambang diantaranya Swastika,bunga tunjung,Pura, sehingga diharapkan nantinya usulan ini dapat dipergunakan dalam pembuatan lambang UKMHD JP BA Malang.

Agenda keenam aalah pembentukan pengurus, moderator acara menharapkan kepengurusan dipegang oleh angkatan paling tua dan teman—teman yang lainnya di VEDC, ini didasari oleh karena sudah tau bagaimana keadaaan yang ada di VEDC, Namun usulan para undangan meminta I made Mudiasa sebagai ketua UKMHD, walaupun disini I Made Mudiasa hanya akan memfasilitasi agar UKM ini terbentuk. Walaupun pada akhirnya keputusan final yang diambil secara musyawarah ini menetapkan I made mudiasa yang mengetuai UKMHD JP BA Malang untuk pertama kali, selain itu juga menetapkan bendahara dan sekretaris dari ukmhd joint program BA Malang.

Struktur kepengurusan UKMHD Join Program BA Malang yang telah terbentuk antara lain:

Pembina I : I Ketut Budiasa,S.Pd,MM

Pembina II : Drs.I Ketut Sumita,MT

Ketua : I Made Mudiasa.

Sekertaris : I Putu jaya Mahardika.

Bendahara : I Gede Indra Atmaja.

Dari struktur organisasi ini mempunyai fungsi dan peran yang akan dituangkan kedalam proposal pembentukan UKMHD yang akan diajukan ke badan Exsekutif Mahasiswa JP BA Malang. Namun dalam pertemuan itu tidak membutuhkan koordinasi antar angkata ini disebabkan jumlah mahasiswa hindu ditiap angkatan yang ada di JP BA Malang sedikit. Sehingga diputuskan kepengurusan harian hanya dipegang oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.

Pada agenda visi dan misi

Ini banyak menimbulkan ide—ide atau asukan dari para undangan dan diputuskan:

Visi

Mempersatukan dan membina Mahasiswa Hindu Dharma Joint Program BA Malang.

Misi

Mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa hindu dan Meningkatkan kerohanian dan bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Hari pertama

Ini hari pertama akhirnya UKMHD VEDC ini bisa berbagi dengan komunitas di dunia maya.. salam damai selalu untuk kita semua..